Minggu, 29 Desember 2013

Apa Phobia itu?

Alhamdulillah  akhirnya setelah liburan bisa kembali mengetik diblog tercinta ini, kali ini saya akan memposting tentang PHOBIA dan macam-macamnya, mungkin sebagian dari para pembaca sudah mengerti tentang phobia tapi untuk mengingatkan kembali dan juga memberikan pengetahuan baru bagi para pembaca.


(ilustrasion)

Phobia? Apa itu Phobia?
Phobia atau Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus. Sementara di bayangan mental seorang pengidap fobia subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan. Dalam keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan tetapi bila seseorang terpapar terus menerus dengan subjek Fobia, hal tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya fiksasi. Fiksasi adalah suatu keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan takutnya. Penyebab lain terjadinya fiksasi dapat pula disebabkan oleh suatu keadaan yang sangat ekstrem seperti trauma bom, terjebak lift dan sebagainya.

Seseorang yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi (mental blocks) dikemudian harinya. Hal tersebut dikarenakan orang tersebut tidak memiliki saluran pelepasan emosi (katarsis) yang tepat. Setiap kali orang tersebut berinteraksi dengan sumber Fobia secara otomatis akan merasa cemas dan agar "nyaman" maka cara yang paling mudah dan cepat adalah dengan cara "mundur kembali"/regresi kepada keadaan fiksasi. Kecemasan yang tidak diatasi seawal mungkin berpotensi menimbulkan akumulasi emosi negatif yang secara terus menerus ditekan kembali ke bawah sadar (represi). Pola respon negatif tersebut dapat berkembang terhadap subjek subjek fobia lainnya dan intensitasnya semakin meningkat. Walaupun terlihat sepele, “pola” respon tersebut akan dipakai terus menerus untuk merespon masalah lainnya. Itu sebabnya seseorang penderita fobia menjadi semakin rentan dan semakin tidak produktif. Fobia merupakan salah satu dari jenis jenis hambatan sukses lainnya.

Macam-macam Phobia
  • Fobia sosial dikenal juga sebagai gangguan anxietas sosial, fobia sosial adalah ketakutan akan diamati dan dipermalukan di depan publik. Hal ini bermanifestasi sebagai rasa malu dan tidak nyaman yang sangat berlebihan di situasi sosial. Hal ini mendorong orang untuk mengindari situasi sosial dan ini tidak disebebabkan karena masalah fisik atau mental (seperti gagap, jerawat atau gangguan kepribadian).
  • Fobia spesifik ditandai oleh ketakutan yang tidak rasional akan objek atau situasi tertentu. Gangguan ini termasuk gangguan medik yang paling sering didapati, namun demikian sebagian kasus hanyalah ringan dan tidak perlu mendapatkan pengobatan. Pada fobia terjadi salah-pindah kecemasan pada barang atau keadaan yang mula-mula menimbulkan kecemasan itu. Jadi terdapat dua mekanisme pembelaan, yaitu salah-pindah dan simbolisasi. Ada banyak macam fobia yang dinamakan menurut barang atau keadaan. Apabila berhadapan dengan objek atau situasi tersebut, orang dengan fobia akan mengalami perasaan panik, berkeringat, berusaha menghindar, sulit untuk bernapas dan jantung berdebar. Sebagian besar orang dewasa yang menderita fobia menyadari bahwa ketakutannya tidak rasional dan banyak yang memilih untuk mencoba menahan perasaan anxietas yang hebat daripada mengungkapkan ganguannya.
Mungkin ini saja yang bisa saya share informasi tentang phobia, penulis mengambil materi bersumber dari id.wikipedia.org

Rabu, 30 Oktober 2013

Sosial

Arti dari sebuah Belas Kasihan

Jakarta, yah Jakarta adalah ibu kota Negara tercinta yaitu Indonesia. Banyak penduduk dari seluruh penjuru Indonesia dari  Sabang sampai Merauke bermigrasi ke Ibu Kota Negara ini untuk mengadu nasib mereka  yang konon dibenak mereka Jakarta mudah untuk mencari uang. Tapi pada kenyataan sekarang diantara mereka yang jauh-jauh dari tanah kampung halaman mereka tinggal di pinggiran kota Jakarta karena saat mereka datang ke kota yang satu ini tidak mempunyai keahlian dan akibatnya sebagian  mereka harus berjuang untuk hidup dikerasnya ibu kota. Dan tak luput sebagian pula dari mereka mempertahankan kehidupannya di Jakarta memilih mata pencaharian untuk menjadi seorang pemulung, pengamen, gelandangan, dan bahkan pengemis. Kita bisa melihat sehari-hari dijalan ibu kota bisakah kita menghitung berapa banyaknya pengemis dan pengamen, tentunya sudah tak bisa terhitung lagi.

Tapi sungguh ironi memang di tanah air Indonesia yang katanya tanah surga tapi mengapa sebagian kecil rakyatnya masih mengalami hal yang sedemekian rupa. Apakah masih kurang kekayaan Indonesia untuk bisa mengidupi rakyatnya tercinta, saya rasa tidak. Alasan mengapa hal itu bisa terjadi karena tidak meratanya sumber kekayaan Indonesia untuk rakyatnya. Kembali dalam pembahasan banyaknya orang pinggiran di Ibu kota, terkadang membuat kita merasa iba saat melihatnya. Kadang saya berfikir tak pantas mereka menjadi seperti itu, karena kita semua sama diciptakan sebagai makhluk yang sempurna oleh Allah SWT diantara penduduk bumi lainnya.

Setelah melihat kutipan kisah diatas saya mengambil kesimpulan mungkin hal yang saya alami yaitu rasa belas kasih kepada sesama, apa itu rasa belas kasihan?
Belas kasihan ialah satu kebajikan di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian . Ada aspek belas kasih yang menganggap dimensi kuantitatif, seperti individu belas kasih yang sering diberi milik  kedalaman,kekuatan atau gairah . Lebih kuat dari empati , merasakan umumnya menimbulkan aktif keinginan untuk meringankan penderitaan orang lain. Rasa belas kasih itu merupakan hal yang wajar dan manusiawi, karena manusia itu sendiri ialah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Terakhir kita perlu bersyukur atas nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada kita baik nikmat lahir maupun batin.


Sabtu, 26 Oktober 2013

Puisi



Rinduku Jogjaku
(Lugas Tri Wibowo)

Dikala duduk  dibalik ruang kecil nan jauh diperantauan ,
Ku mengenang  nyaman dan tentramnya  suasanamu,
Kehangatan masyarakatmu,
Budaya sopan santunmu,

Masa kecilku kuhabiskan ditanahmu,
Bermain bercanda belajar diteras atasmu,
Tak kenal waktu kuhabiskan semangatku,
Demi cita-cita tinggiku,

Dan kini ku bernafas di ibu kota negaraku,
Tuk mengejar impianku,
Sesekali ku teringat kampung halamanku,
Bukan gedung tapi gunung kemegahanmu,
Bukan lampu terang tapi bintang gemerlapmu,
Bukan roti tapi gudeg makanan khasmu,
Itu semua yang membuatku rindu padamu,

Ku ingin menginjakkan kaki lagi ditanahmu,
Tuk mengabdi demi  masa depan rakyatmu,
                 Karena kamu bagian tanggung jawab diriku